Jakarta (hdselcuksports.net) – Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Nanik Sudaryati Deyang, meminta Kementerian Agama (Kemenag) untuk segera melakukan koordinasi dengan pesantren di berbagai daerah agar dapat menjadi penerima program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Menurut Nanik, jumlah santri yang telah menikmati manfaat program tersebut masih sangat rendah.
“Dari total sekitar 11 juta santri dan 1 juta pengajar di pesantren seluruh Indonesia, baru sekitar 2 persen yang masuk sebagai penerima MBG,” ujarnya dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat.
Selain itu, Nanik juga menuturkan bahwa beberapa anggota DPR memberikan masukan terkait masih banyaknya pesantren yang belum memiliki fasilitas dapur untuk menjalankan program tersebut.
“Masih banyak pesantren besar dengan jumlah santri lebih dari 4.000, namun belum mempunyai Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG),” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah menegaskan pesantren menjadi salah satu sasaran prioritas MBG. Karena itu, Kemenag diminta segera melakukan pendataan dan pembinaan, termasuk untuk pesantren yang berada di lokasi sulit dijangkau.
Untuk pesantren terpencil, pemerintah sudah menugaskan bank-bank Himbara untuk membantu pembangunan dapur MBG agar pelayanan gizi dapat berjalan optimal.
“Di wilayah terpencil sekalipun, meski penerimanya hanya 100 sampai 200 orang, tetap harus mendapatkan layanan,” jelas Nanik selaku Wakil Kepala BGN bidang Investigasi dan Komunikasi Publik.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Menteri Agama (Wamenag) Romo Muhammad Syafi’i menyatakan pihaknya menyambut positif permintaan tersebut. Ia berkomitmen untuk mengumpulkan perwakilan pesantren dari berbagai daerah agar dapat segera menerima manfaat MBG dan meningkatkan kesiapan fasilitas dapur bila memungkinkan.
“Saya akan mengundang pesantren-pesantren untuk mendapatkan arahan dari BGN sehingga mereka bisa segera terintegrasi sebagai penerima MBG,” ujar Romo.
editor : tvtogel