Bandung – Menghabiskan waktu berlibur tidak harus selalu dengan mengunjungi tempat rekreasi populer tetapi juga bisa ke tempat-tempat menarik PTTOGEL seperti desa wisata. Diketahui desa wisata memberikan pengalaman berlibur yang berbeda.
Para wisatawan bisa merasakan perbedaan yang besars dari kehidupan perkotaan yang penuh dengan hiruk-pikuk. Tidak jarang desa wisata memiliki udara yang segar, pemandangan hijau, dan suasana yang tenang untuk membantu mengurangi stres dan menyegarkan pikiran.
Desa wisata juga biasanya mempunyai lingkungan pedesaan yang masih alami sehingga jadi tempat yang ideal untuk relaksasi dan mengembalikan energi setelah rutinitas harian yang padat.
Selain itu, berlibur ke desa wisata bisa membantu wisatawan untuk memahami tentang tempat pelestarian budaya dan tradisi lokal. Wisatawan juga dapat menyaksikan atau bahkan ikut serta dalam berbagai kegiatan warga lokal.
Misalnya mengenal budaya seperti tari tradisional, kerajinan tangan, atau ritual adat yang tidak pernah dilihat sebelumnya. Kemudian berinteraksi langsung dengan masyarakat setempat membuka kesempatan memahami nilai-nilai budaya yang kaya di setiap desa.
Berlibur ke desa wisata sering kali juga menawarkan pengalaman mencicipi kuliner lokal yang menjadi daya tarik tersendiri saat mengunjungi desa wisata. Hidangan yang disajikan biasanya menggunakan bahan-bahan alami biasanya dari hasil pertanian setempat.
Kemudian berlibur ke desa wisata juga memberikan manfaat besar untuk berkontribusi mengembangkan ekonomi lokal. Saat ini di Indonesia ada banyak pilihan desa wisata yang menarik salah satunya Desa Kete Kesu yang berada di kawasan Tana Toraja.
Mengenal Desa Wisata Kete Kesu
Kete Kesu Toraja, Sulawesi Selatan.
Melansir dari situs resmi Wonderful Indonesia Kemenparekraf Keta Kesu dikenal sebagai salah satu desa adat yang menyimpan cerita dan sejarah Tana Toraja yang sangat kaya mulai dari rumah adat hingga pemakaman kuno.
Desa wisata ini berlokasi di Kampung Bonoran Kelurahan Tikunna Malenong, Kecamatan Sanggalangi, Toraja Utara, Sulawesi Selatan. Desanya terkenal dengan pemakaman adat Toraja yang dimana jenazah diletakkan di tebing dan gua yang berada di belakang desa.
Selain itu, di desa ini juga terdapat makam yang sudah dianggap modern yaitu makam yang menggunakan bangunan seperti rumah dan terdapat foto dari anggota keluarga yang telah dimakamkan di dalamnya.
Kemudian daya tarik utama desa wisata ini adalah pemandangan rumah tradisional Toraja yaitu Tongkonan dengan tanduk kerbau yang tinggi menjulang dan memiliki lumbung di seberangnya.
Daya Tarik Desa Wisata Kete Kesu
Suasana tangga di kuburan batu di Kete Kesu Toraja Utara, Sulawesi Selatan.
Desa Wisata Kete Kesu mempunyai daya tarik utama suasananya yang masih asri dan memiliki kebudayaan yang kental. Pengunjung bisa melihat secara jelas bagaimana rumah adat Tongkonan yang berjajar rapi di kawasannya.
Selain itu, pengunjung juga bisa mengenal upacara adat rambu solo yaitu upacara kematian di Tana Toraja. Adapun rumah adat yang ada di desa tersebut diperkirakan sudah berusia sekitar lebih dari 300 tahun.
Dinding rumah adat ini identik dengan dihiasi tanduk kerbau dan ukuran indah sebagai penanda status pemilik rumah. Bagi masyarakat Toraja, masyarakat yang berdarah bangsawan yang boleh membangun rumah adat Tongkonan.
Sementara itu, masyarakat biasa tinggal di rumah yang lebih kecil dan didesain tidak terlalu rumit seperti rumah Tongkonan. Di desa wisata ini juga terdapat satu rumah Tongkonan yang dijadikan museum untuk wisatawan mengenal sejarah dan budayanya lebih dalam.
Lokasi Desa Wisata Kete Kesu
Kuburan Batu di Kete Kesu Toraja Utara,Sulawesi Selatan.
Desa wisata Kete Kesu berlokasi di Kampung Bonoran Kelurahan Tikunna Malenong, Kecamatan Sanggalangi, Toraja Utara, Sulawesi Selatan. Bagi wisatawan yang ingin mengunjungi desa ini disarankan menggunakan jasa tur agar perjalanan lebih baik.
Rute perjalanan ke desa wisata ini bisa dimulai dari arah Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar menggunakan kendaraan darat seperti bus atau mobil dengan waktu tempuh sekitar 302 km atau 6 jam 55 menit perjalanan.
Selain itu, wisatawan juga bisa menaiki alternatif penerbangan lokal Makassar-Toraja namun biasanya rute penerbangan tersebut cukup jarang. Pengunjung bisa tiba di Bandar Udara Bua atau dikenal juga dengan nama Bandar Udara Palopo Lagaligo.
Adapun dari bandara tersebut perjalanan yang ditempuh oleh wisatawan sekitar 64,1 km atau 2 jam 11 menit berkendara.
Banjir di Mojokerto, 470 Rumah
Sumbe : Hdselcuksports.net